Deskripsi
Pohon ini dapat tumbuh hingga 15 meter. Daunnya tersusun berseling dengan tangkai pendek, dan helai daun berbentuk membundar telur sungsang berukuran 4–28 × 2–10 cm. Kedua permukaan daun ditutupi rambut rapat. Ujung daun runcing atau memiliki gerigi halus, sedangkan pangkal daun membulat. Tepi daun bisa bergerigi, bergelombang, atau rata pada bagian bawah. Tulang daun memiliki 3 urat utama di pangkal, dengan 4–6 pasang urat sekunder, serta urat tersier yang terjalin seperti anak tangga yang terlihat jelas pada permukaan bawah daun.
Perbungaannya berupa malai yang dapat muncul dari ujung cabang (terminal) maupun ketiak daun, dengan panjang 4–14 cm. Bunganya berukuran kecil dan berwarna kuning. Buahnya berbentuk bulat hingga menjorong, berukuran 0.75–1 cm, dengan perikarp tebal seperti kulit dan berbulu.
Distribusi dan ekologi
Jenis ini berasal dari wilayah Cina selatan hingga Malesia barat dan tengah. Pada umumnya tumbuh di hutan tropis yang lembab (POWO, 2025).
Kegunaan
Kemantut (Microcos tomentosa) merupakan salah satu jenis tumbuhan buah lokal yang dulunya sangat digemari anak-anak. Buahnya yang kecil, bulat, dan berwarna menarik sering dipetik langsung dari pohonnya untuk dimakan segar. Selain buahnya yang dapat dikonsumsi, pohon kemantut juga dikenal karena kayunya yang ringan namun kuat, sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, perkakas, dan bahan bakar (Sosef & van der Maesen, 1997). Kulit batang kemantut berserat kuat dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat tali. Kini, keberadaannya di alam menjadi saksi hidup dari kekayaan hayati dan kenangan masa kecil masyarakat
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Phylum: Streptophyta
Class: Equisetopsida
Subclass: Magnoliidae
Order: Malvales
Family: Malvaceae
Genus: Microcos
Species: Microcos tomentosa Sm.
Nama lokal: Kemantut (Bangka), talok, darowak (Sunda), dluwak (Jawa)
Referensi
POWO. (2025). Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Available from: URL (accessed 03 November 2025).
Sosef, M. S. M. & van der Maesen, L. J. G. (1997). Microcos tomentosa J. E. Smith. In I. Faridah Hanum & L. J. G. van der Maesen (Eds.), Plant Resources of South-East Asia No. 11: Auxiliary plants (p. 288). PROSEA Foundation.